Namun kondisi itu disebut Fajar telah mulai membaik di sepanjang tahun ini.
Dikatakan Fajar, risiko dari resesi global menahan beberapa operator migas untuk meminta pengiriman barang.
Mamun permintaan migas diperkirakan akan meningkat dan CTBN akan melihat volume yang lebih tinggi di tahun 2023 jika dibandingkan tahun 2022.
Di Indonesia, aktivitas migas terbilang positif meskipun terdampak fase transisi pandemi dan tantangan global. Grup PT Pertamina (Persero) masih menjadi salah satu pelanggan terbesar CTBN.
"Untuk pasar ekspor, kami terus memperkuat portofolio pelanggan seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika. CTBN akan terus melayani pelanggan premium di pasar Asia Tenggara," tegas Fajar. (TSA)