Wirat Uanarumit, Presiden dan Chief Executive Officer Thaioil, mengatakan langkah ini penting dan strategis bagi Thaioil untuk memperluas rantai nilai kami ke dalam bisnis petrokimia. "Saya senang bahwa kami dapat merampungkan proses kemitraan ini dengan CAP, produsen petrokimia utama di pasar yang menarik seperti Indonesia, dan untuk membantu CAP dalam tahap pertumbuhan berikutnya dengan pengembangan dan pembangunan CAP2,"ujarnya.
Kemitraan ini juga akan bersinergi dengan kolaborasi komersial antara CAP dan Thaioil dimana Thaioil dapat memasok nafta untuk CAP dari Clean Fuel Project (CFP) senilai USD 4,8 miliar yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023. Dengan demikian meningkatkan keamanan bahan baku untuk CAP dalam prosesnya. "Saya yakin kemitraan ini akan berhasil dan saling menguntungkan baik bagi CAP maupun Thaioil. Kami berharap dapat bekerja sama dengan CAP untuk bersama-sama mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dan menguntungkan di masa depan,” kata Wirat.
Tanawong Areeratchakul, Presiden SCG Chemicals, mengatakan SCG menyambut baik Thaioil sebagai investor strategis dan mitra bahan baku baru. Kemitraan SCG selama satu dekade dan kolaborasi yang sukses dengan CAP menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan Indonesia.
"Investasi kami di CAP2 menegaskan kembali komitmen kami untuk kemakmuran jangka panjang Indonesia. Kami berharap dapat bekerja sama dengan CAP dan Thaioil untuk menyelesaikan CAP2 dengan sukses,”ujarnya.
Transaksi ini memberikan peluang untuk kemitraan dan pertumbuhan komersial tambahan. CAP telah memasuki ke dalam perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku dengan Thaioil untuk pasokan nafta dan LPG ke CAP dan CAP2, serta perjanjian distribusi produk yang semuanya dengan perjanjian ketentuan jangka panjang.