Indo Premier mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor perbankan. Menurut riset tersebut, ruang penurunan valuasi kini semakin terbatas atau sudah tergolong menarik, sementara tren pelonggaran biaya dana membuka peluang pemulihan margin.
Saat ini saham bank-bank besar dihargai lebih murah dibanding kecenderungan jangka panjangnya.
Berdasarkan amatan Indo Premier, pasar menilai bank pada level sekitar 2 kali nilai bukunya (PBV) dan 11 kali laba tahunannya (PER), sementara rata-rata dalam 10 tahun terakhir berada di sekitar 2,2 kali nilai buku dan 14,6 kali laba. Artinya, harga saham bank saat ini berada di bawah kisaran normal historisnya.
Indo Premier menempatkan BBNI sebagai pilihan utama berkat perbaikan pendanaan, diikuti BBRI yang diuntungkan tren penurunan biaya kredit dan prospek pertumbuhan kredit yang lebih solid. Risiko utama berasal dari potensi pelemahan ekonomi yang dapat menekan pertumbuhan kredit dan kualitas aset. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.