"Terdapat kenaikan aset dari posisi Desember 2020 sebesar Rp1,4 triliun menjadi posisi Desember 2021 sebesar Rp2,47 triliun dengan persentase kenaikan sebesar 71,80%, hal tersebut dikarenakan hasil dari Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PHMETD)," kata Presiden Direktur BBSI, Laniwati Tjandra.
Baca Juga:
Per 31 Desember 2021, total liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing adalah Rp406,55 miliar, dan Rp2,06 triliun. Liabilitas BBSI menyusut jika dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp432,25 miliar.
Posisi kas dan setara kas perseroan akhir 2021 mencapai Rp118,24 miliar, lebih rendah dari posisi kas akhir 2020 sebesar Rp162,05 miliar.
(NDA)