Sedangkan untuk besaran dividen yang akan dibagikan, Hadi menekankan masih menunggu hasil RUPS Bank Sumut yang rencananya akan dilaksanakan akhir Januari ini.
"Bisa 60 persen, bisa 70 persen dan sisanya menjadi laba ditahan untuk penambahan modal. Tergantung RUPS lah nanti. Tapi yang pasti secara proporsional sama hak setiap pemegang saham," ujarnya.
Untuk diketahui, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19. Pada akhir semester II-2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar (sebelum diaudit), atau tumbuh 15,15% year on year. Perseroan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar pada 2023.
(FRI)