Sekadar informasi, NA Fasteners Pte. Ltd. menguasai 54,1 persen saham BAUT. Adapun saham yang dimiliki yakni mencapai 2,6 miliar lembar saham. Sisanya, saham BAUT dikuasai oleh publik (30,2 persen) dan PT Fas Bersama Investama (15,63 persen).
Per Senin (18/7), BEI mencatat, kapitalisasi pasar BAUT mencapai Rp240 miliar. Meski demikian, merosotnya harga saham BAUT terjadi di tengah kinerja keuangan yang solid pada triwulan pertama tahun ini.
Menurut laporan keuangannya, pendapatan bersih BAUT tumbuh sebesar 46,62 persen di periode ini menjadi Rp45,30 miliar. Bahkan, laba bersih emiten ini melesat hingga 330,91 persen secara year on year (yoy).
Di triwulan I-2022, BAUT berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp956,25 juta. Padahal di periode yang sama tahun lalu, laba bersih emiten ini hanya sebesar Rp221,91 juta.
Melesatnya laba bersih emiten secara signifikan didukung oleh meningkatnya pendapatan perusahaan seiring pulihnya perekonomian pasca Covid-19 yang turut meningkatkan permintaan produk-produk perusahaan.