"Jangan lupa juga bahwa sudah menjadi hal yang wajar di industri asuransi, untuk mengelola risiko. Maka selain menggunakan mekanisme konsorsium, tapi juga mekanisme reasuransi," papar Hosianna.
Bila dicermati, dikatan Hosianna, TUGU selama ini memiliki manajemen risiko yang baik, karena setidaknya 50 persen premi yang didapat (bruto) telah direasuransikan.
Hosianna juga menambahkan bahwa sampai dengan akhir September 2023, loss ratio atau rasio yang mengukur beban klaim terhadap premi TUGU berada di angka 62 persen.
Posisi ini dinilai Hosianna tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan industri yang mencapai lebih dari 70 persen.
"Dengan expense ratio di angka 36,6 persen, maka combined ratio TUGU masih berada di bawah 100 persen. Artinya, TUGU masih underwriting profit," urai Hosianna.
Hal tersebut, lanjut lagi, belum lagi memperhitungkan rasio Risk Based Capital (RBC) TUGU yang juga sangat kuat untuk induk di 570 persen.