Fiki Ariyanti
IDXChannel - PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) menjaminkan aset berupa tanah dan bangunan kepada Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero). Hal ini dilakukan untuk melunasi utang perseroan ke induk usahanya tersebut sebesar Rp604,08 miliar.
Demikian diumumkan Direktur Utama Indofarma, Yeliandriani dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, Selasa (26/3/2024).
BUMN Farmasi ini memang tengah dilanda masalah keuangan hebat, karena ekuitas tercatat negatif sebesar Rp385,17 miliar per 30 September 2023. Sementara rugi bersih pada periode tersebut mencapai Rp464,44 miliar.
Sementara jumlah liabilitasnya jauh lebih besar, yakni Rp1,6 triliun pada akhir September lalu. Kewajiban utang ini termasuk pinjaman-pinjaman yang sempat diteken antara perseroan dengan Bio Farma dengan total nilai Rp597,75 miliar.
Pinjaman tersebut terbagi dalam lima perjanjian antara periode 3 November 2023 sampai dengan 19 Januari 2024.
"Dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan, sejak Mei 2023, perseroan tidak dapat melakukan pembayaran bunga atas seluruh perjanjian pinjaman tersebut, sehingga perseroan memiliki kewajiban bunga sampai dengan jatuh tempo sebesar Rp111,83 miliar hingga dengan pembayaran bunga terakhir pada 30 September 2028 kepada Bio Farma," ungkapnya.
