sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beda Strategi, Ini Jurus GOTO dan BUKA Kejar Profit

Market news editor Melati Kristina - Riset
10/05/2023 15:00 WIB
Meski sama-sama berhasil membukukan kinerja positif di kuartal I-2023, GOTO dan BUKA punya strategi berbeda dalam mengejar profitabilitas.
Beda Strategi, Ini Jurus GOTO dan BUKA Kejar Profit. (Foto: GoTo)
Beda Strategi, Ini Jurus GOTO dan BUKA Kejar Profit. (Foto: GoTo)

Selain itu, GOTO juga mengenalkan GoTo Logistics, yakni layanan logistik Tokopedia yang diberlakukan bagi seluruh pengiriman GOTO. Adapun, inisiatif tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya pengirman dari pihak ketiga.

Meski GOTO memiliki strategi yang baik, Samuel Sekuritas optimistis bahwa BUKA dapat mencetak profitabilitas lebih cepat dibanding GOTO yang baru mencapai profit paling cepat pada kuartal II-2024.

“Kami yakni dengan biaya platform baru Tokopedia, GOTO akan mengalami kenaikan take rate yang diterapkan penyedia market place sebesar 20-30 bps di kuartal II-2023,” tulis riset tersebut.

Lebih lanjut, Samuel Sekuritas berharap, GOTO dapat menyempurnakan teknologinya sehingga memungkinkan perusahaan untuk menargetkan high quality user lebih banyak.

Dengan demikian, Samuel Sekuritas memperkirakan GOTO akan membukukan take rate bersih hingga 2,1 persen diikuti pendapatan atau revenue yag mencapai Rp17,90 triliun pada 2023.

Untuk BUKA, Samuel Sekuritas memperkirakan take rate campuran yang dibukukan emiten ini mencapai 2,60 persen dengan revenue yang bertumbuh hingga 31 persen menjadi Rp4,70 triliun pada 2023.

Selain itu, Samuel Sekuritas juga memilih BUKA sebagai pilihan utama di sektor e-commerce karena potensi emiten dalam mencetak profitabilitas lebih cepat dibanding GOTO.

“Jika BUKA gagal mencetak profitabilitas terlebih dahulu, perusahaan ini masih memiliki strategi dan ketahanan kas yang kuat,” kata Samuel Sekuritas.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement