Raka memperkirakan, baik IPO Adaro Andalan Indonesia maupun MR DIY akan mampu diserap pasar. Namun, demand untuk MR DIY tidak akan sebesar Adaro Andalan Indonesia.
“Dengan market cap yang besar, keduanya memang menarik untuk pasar dan akan mampu diserap, namun demand-nya tidak sama,” tutur Raka.
Sebagai informasi, Adaro Andalan Indonesia akan tercatat dengan kode saham AADI pada 5 Desember 2024. Perseroan menawarkan sebanyak 778,68 juta saham atau 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
Sedangkan Daya Intiguna Yasa akan tercatat dengan kode saham MDIY pada 19 Desember 2024. Perseroan menawarkan sebanyak 2,51 miliar saham, yang terdiri 2,26 miliar saham milik Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9 persen dan 251,90 juta saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan, yang mewakili 1 persen atau seluruhnya sejumlah 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
(Fiki Ariyanti)