"Kami optimistis volume rokok pulih dan tumbuh moderat di 2026F, didukung oleh katalis fiskal dan moneter yang diharapkan dapat memulihkan daya beli, stabilisasi cukai dan HJE serta pengetatan rokok ilegal," ujarnya, dikutip Selasa (2/12/2025).
Sedianya laba bersih emiten tier-1, yaitu HMSP dan GGRM, tercatat masih berada jauh di bawah rata-rata performa dalam sepuluh tahun terakhir. Tekanan ini menciptakan ruang pemulihan yang lebih besar ketika volume penjualan mulai membaik dan struktur biaya lebih terkendali pada 2026.
Dari sisi emiten, gross margin HMSP berada di level 18,4 persen sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Realisasi ini naik 284,9 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Sedangkan GGRM mencatatkan kenaikan gross margin 9,4 persen, menurut statistik riset Panin, diakses Selasa (2/12). Adelia melihat bahwa selama tarif cukai tidak naik pada 2026, HMSP dan GGRM masih dapat meningkatkan laba bersih tanpa perlu menaikkan harga jual secara agresif.
Syaratnya, penurunan volume rokok harus dapat dijaga tetap di bawah lima persen untuk menjaga keberlanjutan margin.