IDXChannel – Sejarah stock split SIDO atau emiten di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) (Sido Muncul) banyak menarik perhatian investor. Sido Muncul diketahui telah berdiri sejak 18 Maret 1975. Adapun produk yang dihasilkan Perseroan terbagi dalam produk Herbal dan suplemen, produk Food & Bevera Farmasi. Saham SIDO diketahui jarang memiliki volatilitas yang tinggi.
Seperti diketahui, pemilik saham pengedali SIDO dengan kepemilikan 5% atau lebih diantaranya Desy Sulistio Hidayat, dengan kepemilikan saham sebesar 40,50%, Irwan Hidayat pemilik saham SIDO sebesar 8,10%, Sofyan Hidayat sebesar 8,10%, Johan Hidayat sebesar 8,10%, Sandra Linata Hidajat sebesar 8,10%, dan David Hidayat pemilik saham SIDO sebesar 8,10%.
Emiten dengan kode saham SIDO memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat yakni di tanggal 10 Desember 2013. SIDO resmi tercatat di BEI dan melakukan IPO pada tanggal 18 Desember 2013 dengan melepas 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan dengan harga penawaran sekitar Rp580,- per saham.
Kemudian, di tanggal 27 Agustus 2020, emiten PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana melakukan pemecahan jumlah saham (stock split), hal itu dilontrakan langsung oleh Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun rasio yang dipilih untuk pemecahan saham tersebut yakni satu banding dua (1:2).
Tujuan SIDO untuk melakukan aksi stock split ini yakni agar jumlah saham SIDO di Pasar akan lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan likuditas saham perusahaan kedepannya. Emiten industry jamu dan farmasi ini memecahkan nilai nominal dari Rp100 per saham menjadi Rp50 per saham. Dimana, jumlah saham yang beredar di pasar akan bertambah dari 15 miliar lembar menjadi 30 miliar lembar saham. (SNP)