sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Begini Valuasi Alamtri Resources (ADRO) Usai Lepas Adaro Andalan (AADI)

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
19/11/2024 10:56 WIB
Langkah PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melepas entitas batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dinilai ber
Begini Valuasi Alamtri Resources (ADRO) Usai Lepas Adaro Andalan (AADI) (foto mnc media)
Begini Valuasi Alamtri Resources (ADRO) Usai Lepas Adaro Andalan (AADI) (foto mnc media)

IDXChannel - Langkah PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang telah berganti nama menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melepas entitas batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dinilai berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan ADRO.

Keputusan ini tak hanya mengubah struktur portofolio usaha, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam valuasi dan fokus bisnis perusahaan di masa depan.

Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia menunjukkan, rasio price-to-earnings (P/E) ADRO meningkat tajam dari 5,06 kali menjadi 14,1 kali, dengan menggunakan harga terakhir saham ADRO sebesar Rp3.920.’

Rasio price-to-book (P/B) juga relatif stabil, karena akumulasi laba bersih tetap dipertahankan untuk menopang nilai ekuitas perusahaan. 

“P/B tetap relatif stabil, didukung oleh akumulasi laba bersih yang masih ditahan meskipun terjadi pelepasan aset penunjang operasional AADI,” kata Research Analyst Mirae Asset, Rizkia Darmawan dalam risetnya, Senin (18/11/2024).

Sementara itu, rasio enterprise value to EBITDA (EV/EBITDA) meningkat dari 5,19 kali menjadi 8,13 kali.

Diakui bahwa pelepasan AADI bakal berdampak terhadap income statement ADRO, dari revenue hingga net-profit. 

Rizkia memproyeksikan pendapatan ADRO turun signifikan sebesar 65 persen, disertai dengan penurunan EBITDA sebesar 59 persen, dan laba bersih (PATMi) yang menyusut 64 persen. 

Sejumlah proyek hijau yang berada dalam pipeline ADRO meliputi pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara, yang direncanakan akan memproduksi 1,5 juta ton green aluminum per tahun. 

Selain itu, ADRO Renewables sedang mengembangkan proyek Hydro Power Plant terbesar di Indonesia dengan kapasitas terinstalasi sebesar 1.375 GW.

“Ini ditargetkan rampung pada 2030,” ujar Rizkia.

Dari sisi balance sheet atau neraca, Rizkia mengestimasi, total aset ADRO mengalami penurunan sebesar 17 persen, tetapi posisi kas perusahaan justru melonjak hingga 49 persen, mencapai USD4,1 miliar. 

Pelepasan AADI dipandang juga bakal mengurangi tekanan liabilitas atau utang, yang turun drastis sebesar 64 persen menjadi USD922 juta. 

Sementara ekuitas diperkirakan terdampak sebesar 2 persen karena akumulasi laba bersih tetap ditahan, sebagai langkah menjaga stabilitas modal.

Hingga Selasa (19/11) pukul 10:29 WIB, saham ADRO naik 1,62 persen ke Rp3.760 per saham. Transaksi-net mencapai Rp141,17 miliar, dengan volume 37,89 juta saham.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement