Di lain pihak, optimalisasi energi juga turut dilakukan dengan mengonversi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik melalui sistem Waste Heat Recovery Power Generation.
Berkat berbagai inisiatif tersebut, pada 2024 SIG mencatat penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5 persen dibandingkan tahun dasar 2010, serta penurunan emisi cakupan 2 sebesar 16,4 persen dibandingkan baseline tahun 2019.
"Sementara dari aspek sosial, kami juga telah mentransformasikan lahan pascatambang menjadi Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur, sebagai destinasi wisata edukatif di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan," ujar Vita.
Kawasan Ecopark ini, Vita menjelaskan, telah menjadi wadah pemberdayaan bagi ratusan masyarakat, terdiri dari 87 pengelola, 527 petani sabuk hijau, 73 pekerja di lahan reklamasi, dan 16 pelaku UMKM, dengan total penerima manfaat mencapai 2.630 jiwa.
Sementara, dari sisi tata kelola, SIG berkomitmen menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di seluruh jenjang organisasi. Komitmen ini diwujudkan melalui pengembangan kompetensi karyawan, kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct), serta pengendalian gratifikasi yang dibuktikan dengan capaian sertifikasi ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.