"Selain itu, pelaksanaan acara hari ini diharapkan menjadi langkah awal untuk dapat dilanjutkan melalui program kolaborasi selanjutnya seperti kajian yang melibatkan para stakeholder yang bertujuan mengembangkan ekosistem pasar modal dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur”, lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengaku, dengan senang hati BEI bersedia untuk membantu mempersiapkan perusahaan memasuki pasar modal Indonesia.
“Pasar modal Indonesia juga memiliki instrumen investasi selain saham, obligasi dan sukuk yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan sektor riil dan infrastruktur salah satunya melalui Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA)," terangnya.
"Melalui DINFRA, perusahaan dapat menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian dapat diinvestasikan kembali pada aset infrastruktur dan menghasilkan recurring income”, kata Yetna.
Talkshow ini menghadirkan Brahmantio Isdijoso (Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan), Herry Trisaputra Zuna (Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR) dan Saptono Adi Junarso (Advisor Penilaian Perusahaan PT Bursa EFek Indonesia) yang berbagi pengetahuan seputar implementasi pembiayaan kreatif serta perkembangan sektor infrastruktur di pasar modal.
(FAY)