Sementara itu Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengapresiasi
naiknya minat investor ritel Indonesia. Menurutnya ini merupakan hal yang positif, karena akan mendukung pendalaman dan pertumbuhan pasar modal. "Semakin banyak investor yang berpartisipasi maka mekanisme pasar akan menjadi lebih efisien dan resilien dari risiko keluarnya dana asing. Namun edukasi investor juga penting. Harus pahami berinvestasi dengan analisa dan tidak hanya sekedar ikut-ikutan saja," ujar Katarina hari ini di Jakarta.
Karena itu dia membagikan beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan para investor ritel yang baru berinvestasi.
Pertama Investor harus melakukan perencanaan keuangan yang baik sebelum mulai berinvestasi. "Rencanakan pengeluaran apa yang kita butuhkan ke depannya dan kapan kita butuhkan dana tersebut, jangan sampai kita menggunakan dana untuk kebutuhan penting jangka pendek sebagai dana investasi di pasar saham," ujar Katarina hari ini di Jakarta.
Berikutnya harus kenali saham yang hendak dibeli dan lakukan analisa fundamental, jangan membeli saham karena ikut-ikutan atau saran semata.
"Monitor fundamental saham yang kita miliki. Prospek suatu saham dapat berubah sejalan dengan perubahan tren industri atau perubahan internal perusahaan," tambahnya.
Investor juga dapat memanfaatkan reksadana saham apabila tidak memiliki waktu atau kapabilitas untuk mengelola portfolio sendiri. "Karena Reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional yang selalu mencermati perkembangan terakhir di pasar," ujarnya. (RAMA)