Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung sepanjang 2022. Namun, BEI akan tetap memerhatikan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta kondisi perekonomian global.
“Sebagaimana di tahun pemilu yang sudah-sudah, investor kita cukup dewasa, sehingga tidak memengaruhi RNTH,” pungkas Risa.
Di samping itu, BEI juga menargetkan sebanyak 70 efek baru dapat tercatat di bursa pada 2023. Adapun, efek baru tersebut terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya, meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA).
(FAY)