“Sudah ada ketentuan pihak-pihak yang punya kualifikasi dan kompetensi melakukan rekomendasi saham. Tidak semua pihak bisa sembarangan memberikan rekomendasi,” tutur Jeffrey.
Diketahui kasus influencer saham banyak dibicarakan publik setelah mencuat dugaan gagal bayar bernilai Rp71 miliar. Kabar ini pertama kali muncul dari pembicaraan warganet X (twitter) terkait sosok ARR, seorang warga Makassar.
ARR diduda mengumpulkan dana puluhan miliar dan mengalami kesalahan pengelolaan investasi. Secara terpisah, beredar sebuah surat pernyataan dari ARR yang berisi pengakuan kesalahan dalam mengelola dana investasi.
Faktor yang menjadi penyebab adalah kerugian investasi, timbulnya biaya operasional, dan pengembalian investasi atas modal investasi investor lainnya.
“Saya mengakui telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan investasi yang saya jalankan, karena saya bertransaksi dan mengalami kerugian,” kata dia.
(DES)