Demi mengantisipasi hal itu, BEI berniat untuk memberlakukan non-cancellation atas periode pre-opening dan pre-closing.
Sebagai catatan, periode non-cancellation merupakan sebuah periode pada sesi pre-opening dan pre-closing yang mengatur agar pelaku pasar tidak dapat membatalkan ataupun mengubah open order, namun tetap dapat melakukan entry order baru.
Irvan menuturkan, pilihan ini diambil untuk meminimalisir terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar, sekaligus meminimalisir potensi terjadinya spoofing pada akhir sesi pre-opening dan pre-closing.
Spoofing adalah teknik manipulasi pasar, di mana pedagang menempatkan pesanan untuk membeli atau menjual sekuritas, lalu membatalkannya sebelum dieksekusi.
“Sekaligus menjaga stabilitas pembentukan harga pada sesi pre-opening dan pre-closing,” kata Irvan.
(Fiki Ariyanti)