Sebagai informasi, kinerja BATA menghadapi tekanan berat sejak pandemi Covid-19. Angka penjualan BATA turun lebih dari separuh menjadi Rp460 miliar dari sebelumnya Rp1 triliun
Sejalan dengan penurunan penjualan, BATA mencatat rugi bersih Rp178 miliar pada 2020, kemudian rugi Rp51 miliar di 2021, rugi Rp106 miliar di 2022, rugi Rp190 miliar di 2023.
Untuk tahun buku 2024, BATA baru menyampaikan laporan keuangan hingga kuartal III. Per 30 September, perseroan masih merugi Rp129 miliar disertai dengan penurunan penjualan.
(DESI ANGRIANI)