Peningkatan kuota produksi telah dilakukan, mencakup 13,25 juta ton produk olahan, yang terdiri dari bensin, solar dan bahan bakar penerbangan, dan 1,75 juta ton bahan bakar laut rendah sulfur, yang bila digabungkan secara total menjadi 37,25 juta ton.
Didasarkan pada data Bea Cukai, dalam kurun waktu Januari hingga Agustus lalu China telah mengekspor sekitar 16,4 juta ton bahan bakar olahan, termasuk 7,56 juta ton bensin, 5,54 juta ton bahan bakar jet dan 3,25 juta ton solar.
Konsultan FGE memperkirakan bahwa penyulingan memiliki sekitar tujuh juta ton kuota tersisa dari empat batch sebelumnya pada akhir September.
"Bersama dengan kuota baru, penyuling memiliki lebih dari 20 juta ton kuota untuk kuartal keempat," tulis Analis FGE, dalam catatannya.
Pabrik penyulingan mungkin perlu meningkatkan ekspor hingga mendekati dua juta barel per hari selama November dan Desember untuk memenuhi kuota, namun sedikit terkendala oleh tingginya biaya pengiriman dan margin ekspor bensin yang lemah, sehingga kuota yang tersedia diperkirakan tidak akan digunakan sepenuhnya.