Lebih jauh, terjadi penurunan investasi di entitas JD, dan peningkatan beban kompensasi berbasis saham akibat adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.
"Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan tiga persen dari triwulan sebelumnya," ujar manajemen GOTO, dalam keterangan resminya, Senin (20/3/2023).
Sementara, grup GOTO mencatkan nilai EBITDA yang disesuaikan (Ebitda Adjusted) sebesar minus Rp3,1 triliun, alias terjadi perbaikan sebesar 52 persen secara tahunan (year on year/yoy. Manajemen meyakini dapat meraih Ebitda Adjusted positif pada kuartal terakhir tahun 2023.
Posisi kas GOTO tercatat sebesar Rp29 triliun pada akhir triwulan IV-2022. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai sekitar Rp4,65 triliun yang mana telah digunakan sebesar Rp1,5 triliun.
"Peningkatan kinerja kami di kuartal keempat menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas," ujar Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo. (TSA)