IDXChannel – Menjelang lebaran, investor berburu tunjangan hari raya atau THR dari pembagian dividen saham dari emiten. Tercatat, terdapat sejumlah emiten yang akan membagikan dividennya dengan periode cum date pada awal April mendatang.
Emiten tersebut salah satunya adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang bakal membagikan dividen jumbo untuk periode tahun buku 2022.
Sebagaimana dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten yang digelar pada Kamis (30/3), ITMG menyetujui untuk membagikan dividen final senilai Rp6.416/saham ke para pemegang sahamnya.
Sebelumnya, pada 22 November 2022 lalu, ITMG telah membagikan dividen iterim sebesar Rp4.128/saham.
Selanjutnya, sebesar USD476,60 juta atau Rp7,27 triliun akan dibayarkan pada 18 April 2023 mendatang, yakni dengan jumlah dividen final per saham sebesar Rp6.416.
Artinya, total dividen tunai yang dibayarkan pada tahun buku 2022 mencapai USD774 juta atau Rp11,60 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.983/USD). Sedangkan dividen per saham yang diperoleh investor pada periode ini mencapai Rp10.544.
Perolehan dividen jumbo tersebut berasal dari total laba perusahaan pada tahun 2022 yang mencapai USD1,20 miliar atau setara dengan Rp18,88 triliun dengan asumsi kurs Rp15.731/USD. Laba tersebut naik hingga 152,34 persen dari 2021 lalu.
Sejalan dengan kenaikan laba, pendapatan perseroan juga tercatat naik menjadi USD3,63 miliar atau setara Rp55,27 triliun. Angka itu 75,08 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD2,07 miliar.
Melesatnya pendapatan hingga laba bersih perusahaan batu bara tersebut seiring dengan meroketnya harga komoditas sepanjang 2022 lalu.
Informasi saja, periode cum date dividen ITMG akan dilaksanakan pada 10 April 2023 mendatang.
Selain ITMG, terdapat tiga emiten lain yang akan melaksanakan cum date pada awal April 2023. Emtien tersebut di antaranya adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), hingga PT Eastparc Hotel Tbk (EAST).
Tercatat, LPPF bakal membagikan dividen jumbo mencapai Rp1,24 triliun dengan jumlah dividen per saham sebesar Rp525/saham.
Adapun jumlah tersebut berasal dari laba bersih yang dibukukan emiten pada 2022, yakni sebesar Rp1,40 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sedangkan, periode cum date dividen akan dilaksanakan pada 6 April 2023 dan akan dibayarkan pada 17 April 2023.
Menyusul LPPF, SIDO juga bakal membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yang jumlahnya sebesar Rp1,09 triliiun atau sebesar Rp36,5/saham yang disetujui dalam RUPST pada Rabu (29/3).
Tercatat, SIDO telah membayarkan dividennya sebesar Rp405 miliar atau Rp13,50/saham sebagai dividen interim pada 18 November 2022 lalu.
Sedangkan, sisa dividen, yaitu Rp690 miliar senilai Rp23/saham akan dibayarkan pada 28 April 2023 dengan periode cum date yang jatuh pada 6 April 2023 mendatang.
Pembagian dividen tersebut berdasarkan perolehan laba bersih emiten pada 2022 sebesar Rp1,1 triliun.
Terakhir, emiten hotel, EAST juga akan membagikan dividen final kepada pemegang saham senilai Rp9,70 miliar yang diumumkan pada RUPST pada Jumat (24/3).
Sementara, dividen per saham yang akan dibayarkan pada 17 April 2023 mendatang mencapai Rp2,35. Sedangkan, periode cum date akan dilaksanakan pada 3 April 2023.
Adapun, dana pembagian dividen diiambil dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp29,70 miliar.
ITMG-LPPF Catatkan Dividend Yield Tinggi
Selain membagikan dividen yang menarik, emiten yang telah disebutkan di atas juga mencatatkan dividend yield yang termasuk tinggi.
Selain itu, secara historis, baik ITMG hingga EAST termasuk rajin dalam membagikan dividennya setidaknya dalam kurun lima tahun terakhir.
Bahkan, ITMG konsisten membagikan dividennya setiap tahunnya sejak 2008 silam dengan angka dividend yield yang tergolong tinggi.
Data Investing mencatat, dividend yield dari ITMG dalam lima tahun belakangan berada di atas 7 persen. Pada 2022 lalu, dividend yield dari ITMG mencapai 16,26 persen. Sedangkan, pada 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 7,44 persen dan 12,26 persen.
Sementara, dengan harga saham sebesar Rp39.175/saham pada penutupan Kamis (30/03), dividend yield emiten batu bara ini pada 2023 mencapai 16,38 persen.
Bisa dikatakan, dividend yield dari sebuah perusahaan termasuk tinggi bila angkanya di atas 5 persen.
Sebagai informasi, dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham. Dengan kata lain, dividend yield dapat digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.
Di samping itu, dividend pay out ratio atau DPR dari ITMG pada pembagian dividen mendatang mencapai 65 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

Senada dengan ITMG, LPPF juga mencatatkan dividend yield yang tinggi, yakni sebesar 10,63 persen. Sementara, DPR dari saham ritel ini mencapai 90 persen.
Selain itu, dua emiten lainnya, yaitu SIDO dan EAST mencatatkan dividend yield masing-masing sebesar 2,74 persen dan 2,20 persen untuk pembagian dividen pada tahun buku 2022.
Tercatat, SIDO memiliki rasio DPR tertinggi dibanding emiten-emiten lainnya, yakni sebesar 99 persen. Sedangkan DPR dari EAST menjadi yang terendah, dengan rasio sebesar 33 persen.
Kinerja Saham Menghijau
Selain dapat THR dari pembagian dividen emiten-emiten di atas, investor juga dapat memperoleh cuan dari potensi apresiasi harga atau capital gain, walaupun memang terkadang harga saham juga terbuka untuk koreksi.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham ITMG hingga EAST masih mencatatkan kinerja yang menghijau sepanjang 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)

Melansir data BEI pada penutupan sesi I, Jumat (31/3), kinerja saham SIDO secara year to date (YTD) mengungguli emiten lainnya, yakni terkerek hingga 14,57 persen.
Setali tiga uang, saham EAST juga melesat sebesar 10,53 persen sepanjang 2023.
Sedangkan, saham LPPF juga naik hingga 4,63 persen secara YTD, disusul oleh ITMG yang sahamnya ikut menguat sepanjang 2023 sebesar 2,24 persen.
Kendati saham emiten di atas masih mencatatkan pertumbuhan positif secara YTD, investor tetap harus mencermati saat yang tepat untuk berinvestasi pada pasar saham, supaya tidak menanggung capital loss.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.