Perlu Anda ketahui juga, Khusus saham yang baru listing maka batasannya sebesar dua kali dari persentase auto rejection yang telah ditetapkan. Misal ada sebuah saham yang memiliki batasan maksimal pembelian saham sebanyak 50.000 lot atau 5% dari jumlah efek yang tercatat lebih rendah atau lebih tinggi dari itu, maka saham tersebut akan terkena auto rejection secara otomatis.
Kendati demikian salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan harga saham secara signifikan dikarenakan saham tersebut kurang atau bahkan tidak likuid sehingga harganya mudah naik atau turun.
Pengertian Auto Reject Atas (ARA)
Adapun istilah lain dalam dunia pasar saham yakni ARA atau Auto Reject Atas, sebenarnya apa itu ARA? Auto reject atas adalah sebuah saham yang naik secara signifikan hingga menyentuh batas atas yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia. Sederhananya auto reject atas merupakan batasan maksimum kenaikan harga saham dalam satu hari. Tidak ada lagi order padai antrian jual merupakan salah satu ciri saham tersebut terkena auto reject atas
Jakarta Automated Trading System (JATS) NEXT-G lah yang akan mengatur sistem Auto Reject tersebut. Nantinya batas kenaikan harga saham akan dinyatakan dalam persentase.
Berikut ini merupakan contoh dari ARA:
Saham X ditutup di harga Rp3.000 kemarin. Batasan auto rejection pada harga saham tersebut adalah sebesar 25%. Kenaikan harga saham X pada hari ini maksimal adalah: Rp3.000 + (Rp3.000 x 25%) = Rp3.750. Jika saham X telah melampaui harga Rp3.750 maka saham X akan secara otomatis terkena auto reject atas.