Catatan saja, apabila tanpa ekuitas kepentinan non-pengendali (USD1,22 miliar), BUMI masih menanggung defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk minus USD331,43 juta per 30 Juni 2022.
Dari pasar saham, per penutupan sesi I Kamis (1/9), saham BUMI berada di angka Rp168/saham. Dalam sebulan, saham BUMI melesat 57,01% dan sepanjang tahun ini (ytd) meroket 150,75%. (ADF)