Indeks saham di Amerika, Eropa, dan Asia juga kompak menguat, diikuti apresiasi mata uang terhadap dolar AS.
Pasar juga menantikan rilis data ekonomi AS malam ini, termasuk inflasi produsen dan klaim pengangguran, yang berpotensi memengaruhi pergerakan rupiah ke depan.
Dari faktor domestik, penguatan rupiah dipicu oleh data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang mencapai 5,12 persen, lebih tinggi dari perkiraan 4,7–4,8 persen.
“Indikasi ini menunjukkan ekonomi Indonesia di kuartal kedua lebih baik dibandingkan kuartal pertama, sehingga membuat pasar sedikit optimis,” ujarnya.
Ibrahim menambahkan, pasar juga menunggu pidato Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan hari ini untuk menyampaikan rancangan keuangan dan anggaran perdagangan dalam APBN.