Menurutnya, keputusan menaikkan suku bunga ini justru sebagai langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking.
Lebih lanjut Ibrahim menuturkan, berdasarkan pengamatan para ekonom, kenaikan suku bunga acuan lanjutan sebesar 25 basis poin merupakan langkah untuk menjaga inflasi yang saat ini sudah dalam tren menurun.
Kenaikan suku bunga juga diperlukan untuk memastikan inflasi dapat kembali lebih cepat ke dalam target sasaran 2 hingga 4 persen.
"Selain itu, juga sebagai antisipasi beberapa meeting bank-bank sentral besar dunia yang diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sehingga dibutuhkan untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," paparnya.
Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (20/1) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp15.090-Rp 15.130.
(FAY)