"Apakah nilai tukar kita masih undervalued secara fundamental? iya karena inflasi kita rendah, defisit transaksi berjalan rendah, dan juga ekonomi kita yang membaik," bebernya.
Dia menambahkan ada adanya ketidakpastian dan risiko yang bakal memberikan tekanan nilai tukar dari sisi global, termasuk kenaikan US treasury yield.
"Kami akan terus melakukan stabilitas nilai tukar rupiah, dan ini juga didukung oleh cadangan devisa kami yang akhir bulan lalu adalah USD 138,8 miliar," tandasnya.
(SANDY)