"Potensi perbankan untuk menaikkan NIM-nya itu cukup besar ya, karena biasanya ketika suku bunga naik lending rate naik duluan tapi saving rate belum, jadi pasti ada potensi di situ," ujar Yaki.
Di sisi lain, sambungnya, seperti sektor telekomunikasi dan pertambangan mendapat sentimen kurang begitu bagus dari kenaikan suku bunga karena tingkat utang akan bertambah.
"Jadi memang untuk hari ini dan besok cenderung profit taking, jika BBCA gagal break di 10.000 sampai 10.175. Jadi besok bisa diperhatikan karena volume hari ini lebih rendah dari kemarin sudah di atas MA20, jadi cenderung bullish rawan profit taking jika gagal break di atas 9.950 sampai 10.175 BBCA-nya," jelas Yaki.
Untuk perbankan big caps lain, seperti Bank Mandiri (BMRI), menurut Yaki masih optimistis bisa break di atas 7.050. Potensi penguatan lanjutan masih terlihat di resisten terdekat pada 7.200 sampai 7.275 dan bisa menguat lagi ke 7.500.
Selanjutnya untuk BBRI, jelang paparan laporan kinerja kuartal I-2024, Yaki memprediksi, saham BBRI bisa melanjutkan penguatan dengan target terdekat di area 5.600 sampai 5.675.
Berikut rekomendasi saham dari BCA Sekuritas yang bisa dikoleksi: