IDXChannel - Bank Indonesia (BI), selaku bank sentral nasional memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,50 persen. Keputusan ini diambil karena belum tersentuhnya inflasi inti yang menjadi kuncinya.
Alih-alih bergerak positif, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) justru terseok beberapa saat setelah BI mengumumkan putusannya. IHSG terpantau melorot 10,61 poin atau 0,15 persen pada sore ini meski sempat melejit di pembukaan.
Keputusan itu sekaligus memperpanjang napas rekor terendah BI7RR sejak 18 Februari 2021 lalu. Hal ini juga sudah diprediksi oleh 22 dari 36 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, di mana sisanya memperkirakan akan ada kenaikan sebesar 25 basis poin.
Selain bursa saham, penurunan juga terjadi pada kinerja rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sore ini, di mana mata uang Garuda ditutup melemah 0,3 persen ke Rp15.033 per USD tak lama setelah Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan inflasi inti sebagai patokan dari kebijakan suku bunga ini.
“Kami melihat bank sentral tetap bertahan selama inflasi inti tetap relatif stabil dan di bawah 3%, dan selama rupiah tetap tangguh berdasarkan bobot perdagangan,” jelas ekonom untuk kawasan Asean, Tamara Henderson, dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/7/2022).