Di mana, sekitar 10% akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer, kontraktor serta jasa pemeliharaan dan pengelolaan jaringan telekomunikasi sehingga menghasilkan suatu progress.
Dalam prospektus yang diterbitkan, pembiayaan operasional perseroan yang dimaksud antara lain, biaya pegawai yang melakukan patroli kabel, biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk untuk kendaraan patroli kabel darat dan kapal patroli kabel laut, biaya restorasi kabel, serta biaya pembelian alat-alat seperti cable tracker, Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR), power meter, splicer, radio komunikasi dan alat navigasi, juga teropong.
Selanjutnya, sekitar 90% dari dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal tambahan anak perusahaan yakni PT Triasmitra Multiniaga Internasional (PT TMI) dengan alokasi, sekitar 10% akan digunakan sebagai modal kerja, untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer yaitu dalam bentuk biaya penggelaran, pembelian material kabel, pembayaran tenaga kerja kontrak, dan perizinan.
"Serta 80% lainnya akan digunakan sebagai tambahan modal untuk anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan, yakni PT Jejaring Mitra Persada (PT JMP) dan akan dicatat sebagai penyertaan modal melalui PT TMI," seperti dikutip.
Perseroan memulai masa penawaran awalnya pada 20 Oktober dan akan berlangsung hingga 26 Oktober 2022. Pernyataan efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Oktober 2022. Kemudian, perseroan akan memulai penawaran umum pada 1 November hingga 3 November 2022