sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bidik Kinerja Proyek Tumbuh 70 Persen di 2025, Begini Strategi Waskita Karya (WSKT)

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
20/02/2025 13:57 WIB
Sementara untuk 2025, perseroan mengincar pertumbuhan kinerja proyek mencapai 70 persen.
Bidik Kinerja Proyek Tumbuh 70 Persen di 2025, Begini Strategi Waskita Karya (WSKT) (FOTO:Dok Ist)
Bidik Kinerja Proyek Tumbuh 70 Persen di 2025, Begini Strategi Waskita Karya (WSKT) (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel -  PT Waskita Karya (WSKT) Tbk mencatat, kinerja proyek  mengalami peningkatan dari 21 persen pada Agustus 2024 menjadi 45 persen per Desember 2024.

Sementara untuk 2025, perseroan mengincar pertumbuhan kinerja proyek mencapai 70 persen. Hal tersebut dilakukan dengan mengembangkan sistem manajemen konstruksi terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan memberikan peringatan dini terhadap kendala yang mungkin terjadi.

Sistem ini berfungsi sebagai Early Warning System (EWS) yang memungkinkan deteksi dan penanganan masalah sejak dini. Dengan mengintegrasikan berbagai teknologi digital mutakhir, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan proyek-proyek konstruksi yang tengah dikerjakan Waskita Karya.

"Waskita Karya merupakan perusahaan konstruksi pertama dan satu-satunya, yang menerapkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegasi. Maka rencananya, kami akan mendaftarkan Hak Paten inovasi digital ini," ujar Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk Ermy Puspa Yunita dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).

Ermy menjelaskan, sistem ini merupakan kombinasi dari beberapa teknologi digital utama, di antaranya System Application and Product (SAP), Building Information Modelling (BIM) 4D/5D, Geographic Information System (GIS), Master Schedule, Earned Value Analysis (EVA).

Berbagai sistem ini kemudian terintegrasi dalam Procurement Schedule, Digital Control Tower, dan Value Stream Booster (VSB) yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan berbasis Site Diagnostic Collaboration.

Nantinya, sistem ini tidak hanya mampu mendeteksi kendala sejak dini, tetapi juga membantu dalam proses tindak lanjut dan pengambilan keputusan strategis.

Dengan pemantauan berbasis real-time, perseroan dapat mengawasi kinerja proyek kapanpun dan dimanapun melalui aplikasi berbasis PC, iOS, dan Android. Sistem ini mulai diimplementasikan pada September 2024 dan terus dikembangkan untuk memastikan optimalisasi operasional, lanjutnya.

Menurut Ermy, integrasi teknologi dalam sistem ini membawa berbagai manfaat signifikan, seperti efisiensi biaya internal dengan pengurangan biaya operasional dan pengelolaan anggaran yang lebih ketat.

Selain itu, juga menghasilkan optimalisasi operasional, terutama untuk proyek-proyek berskala besar.

Kemudian penggunaan Internet of Things (IoT) mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi, lalu mengoptimalisasi penggunaan tenaga kerja serta peralatan, juga mengendalikan biaya material.

Selain meningkatkan efisiensi dan produktivitas, lanjutnya, sistem ini juga memperkuat tata kelola perusahaan melalui penguatan aspek Governance, Risk, and Compliance (GRC).

Saat ini, Waskita Karya tengah mengerjakan 58 proyek infrastruktur di seluruh Indonesia, sementara 39 proyek telah selesai sepanjang 2024. Proyek-proyek tersebut mencakup Pembangunan bendungan, gedung bertingkat, jalan tol, dan nfrastruktur strategis lainnya.

"Dengan inovasi digital yang terus dikembangkan, Waskita Karya optimistis dapat memperkuat daya saingnya di industri konstruksi," ujarnya.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement