Sekitar 5,98 persen atau Rp5,13 miliar akan digunakan pada lini bisnis customer care center yang dalam hal ini digunakan untuk pembelian infrastruktur call center yang diletakkan di kantor Perseroan, yaitu komputer, headset, UPS, server, cubical dan-lain-lain.
Perseroan juga akan menggunakan sekitar 3,83 persen dari dana hasil IPO atau Rp3,28 miliar untuk lini bisnis pelatihan (training) yang berlokasi di kantor perseroan yang dalam hal ini digunakan untuk modernisasi ruang pelatihan seperti ruang pelatihan/ruang pamer jasa-jasa perseroan dan kelengkapan alat-alat pendukung training (proyektor, sound system, televisi, layar dan lain-lain).
Lalu, sekitar 2,20 persen atau Rp1,88 miliar akan dialokasikan untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan, seperti server, pengembangan ERP keuangan, CCTV, AC, dan software.
“Sisanya sekitar 63,26 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing yang ditempatkan oleh perseroan pada pengguna jasa perseroan, yang ada saat ini maupun yang akan ada di kemudian hari,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Minggu (20/11/2022).
Personel Alih Daya dijadwalkan melantai di bursa pada 8 Desember 2022 dengan kode PADA. Sementara itu, perseroan telah memulai periode penawaran awalnya pada 16 November hingga 22 November 2022.