Perseroan fokus mengoptimalkan penjualan sebagai strategi pertumbuhan bisnis, terutama melalui toko-toko yang ada, dengan anggaran untuk meremajakan gerai saat ini.
Perseroan, terang manajemen, juga memfokuskan pengembangan usahanya secara daring atau online melalui anak perseroan, Bata Online.
Hingga 30 September 2023, BATA masih mengalami rugi periode berjalan senilai Rp80,65 miliar, membengkak secara year-on-year (yoy) dari rugi pada periode sama pada 2022 yang mencapai Rp20,43 miliar. Namun, BATA masih menggenggam total aset Rp681,77 miliar pada akhir kuartal III-2023.
(NIA)