IDXChannel - PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli menegaskan bahwa, induk usaha Blibli yakni Grup Djarum tidak akan hengkang sebagai investor usai Blibli melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli, Eric Alamsjah Winarta mengatakan, Grup Djarum sebagai induk usaha selalu mendukung sejak awal perseroan berdiri. Ia menyebut, induk usahanya tersebut memiliki komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnisnya.
“Jadi ke depannya, komitmen dari sponsor kami akan tetap ada terus, tidak ada niatan sama sekali untuk exit,” kata Eric dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Eric menjelaskan bahwa, Grup Djarum sebagai induk usaha Blibli memiliki rekam jejak yang baik di pasar modal Indonesia, di mana dua dari anak usahanya yang telah lebih dulu melantai di bursa yakni, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memiliki kinerja yang baik.
“Mereka akan tetap mendukung kami ke depannya, tidak akan sama sekali exit setelah IPO. Karena investornya kan cuma Djarum ya saat ini, mungkin hanya kepemilikannya yang akan turun sedikit,” pungkas dia.
Sebagai informasi, mayoritas saham Blibli dimiliki oleh PT Global Investama Andalan. Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, sebelum IPO, PT Global Investama Andalan menguasai sebanyak 98,46%, sedangkan Kusumo Martanto memegang sebesar 0,04%, Honky Harjo sebesar 0,03%, Lisa Widodo sebesar 0,00289%, Hendry sebesar 0,002%, dan Andy Utomo sebesar 0,001%.
Sementara setelah IPO, komposisi pemegang saham pun menjadi berubah yakni PT Global Investama Andalan akan memegang sebanyak 83,8% saham. Sedangkan, sebanyak 15% saham perseroan dimiliki oleh masyarakat, serta 1,2% sisa saham perseroan menjadi milik individu mulai dari Kusumo Martanto, Lisa Widodo, Honky Harjo, Andy Utomo, dan Hendry.