sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Boikot Produk Pro Israel Mulai Berdampak di Starbucks Mesir, Sahamnya Malah Naik

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
07/11/2023 11:50 WIB
Gerakan boikot terhadap sejumlah brand atau produk yang terindikasi mendukung Israel mulai menimbulkan dampak.
Boikot Produk Pro Israel Mulai Berdampak di Starbucks Mesir, Sahamnya Malah Naik. (Foto: MNC Media)
Boikot Produk Pro Israel Mulai Berdampak di Starbucks Mesir, Sahamnya Malah Naik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gerakan boikot terhadap sejumlah brand atau produk yang terindikasi mendukung Israel mulai menimbulkan dampak.

Salah satu yang kini terdampak adalah raksasa ritel kopi berbasis Seattle, Amerika Serikat (AS), Starbucks.

Melansir sosial media X (dulunya Twitter), gerai Starbucks di Mesir tampak memberi diskon hingga 78,5 persen. Mesir merupakan salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Gaza, Palestina.

"Bagi yang bilang boikot tidak berhasil. Starbucks di Mesir sedang melakukan diskon 78,5 persen untuk produknya," tulis akun @smile2jannah dikutip Selasa (7/11).

Dalam unggahan tersebut, tampak minuman yang dijual Starbucks yang awalnya dihargai 93 pon Mesir atau livre égyptienne (LE), didiskon menjadi hanya 20 pon Mesir.

Tak hanya Starbucks, mengutip The New Arab, barang-barang konsumen Mesir, terdampak dari kampanye boikot besar-besaran yang menargetkan penjualan produk-produk Barat di tengah perang Israel melawan Palestina di Jalur Gaza.

Meski demikian, banyak pula yang berpendapat bahwa boikot tersebut telah menimbulkan kerugian besar pada perekonomian nasional dan pasar kerja di negara Afrika Utara.

Pada Kamis pekan lalu, (2/11) Federasi Kamar Dagang Mesir (FEDCOC) meminta warga dalam pernyataan resminya untuk menghentikan gerakan boikot, yang telah berdampak buruk pada bisnis lokal.

“[Perusahaan-perusahaan ini] beroperasi di bawah sistem waralaba, mempekerjakan puluhan ribu orang Mesir, membayar pajak dan asuransi sosial ke Kas Negara. Waralaba Mesir juga menyumbang kurang dari satu persen volume bisnis merek-merek yang masuk daftar hitam yang diboikot,” tulis pernyataan tersebut.

Saat ini gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS), kembali menguat pasca pecahnya perang Israel-Palestina. Gerakan ini dipimpin Palestina yang menyerukan pemboikotan merek-merek Israel dan perusahaan lain yang mendukung negara Zionis dan telah berlangsung sejam 2015.

Kinerja Keuangan Solid, Saham Starbucks Moncer

Meskipun menjadi bulan-bulanan di Timur Tengah, kinerja saham Starbucks di bursa Wall Street dalam sepekan terakhir justru malah menguat. Pada perdagangan awal pekan, Senin (6/11), saham Starbucks yang terdaftar di Nasdaq menguat 1,34 persen. Dalam sepekan terakhir, saham Starbucks sudah menguat 11,62 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Starbucks juga baru saja melaporkan kinerja keuangan yang kuat untuk tahun fiskal kuartal keempat 2023 pada 2 November lalu. Peningkatan pendapatan Starbucks ini didukung oleh permintaan konsumen yang kuat.

Menurut Reuters, setelah melaporkan hasil pendapatannya, saham perusahaan tersebut memperoleh kenaikan sekitar 9,5 persenpada Kamis (2/11) dan meningkatkan kapitalisasi pasarnya hampir USD10 miliar didorong oleh pandangan optimis terhadap perkiraan laba tahunannya.

Starbucks melaporkan laba per saham (earning per share/EPS) sebesar USD1,06, mengalahkan estimasi konsensus analis sebesar 97 sen atau 9,27 persen. Kinerja perusahaan yang optimis pada kuartal berjalan didukung oleh kenaikan EPS yang dilaporkan sebesar 39 persen dibandingkan kuartal tahun lalu.

Starbucks juga melaporkan pendapatan bersih sebesar USD9,37 miliar untuk kuartal keempat, mengalahkan estimasi konsensus sebesar USD9,22 miliar.

Sementara, pendapatan bersih kedai kopi ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 11,4 persen dibandingkan kuartal tahun lalu.

Pendapatan kuartal keempat tahun fiskal 2023 yang dihasilkan dari segmen perusahaan Amerika Utara tumbuh 12 persen dari kuartal tahun lalu mencapai USD6,9 miliar.

Kenaikan ini didukung oleh kembalinya menu Pumpkin Spice Latte (PSL) pada Agustus, bersama dengan item menu baru seperti Iced Pumpkin Cream Chai Tea Latte dan Espresso rasa apel yang berkontribusi pada peningkatan 8 persen pada penjualan di AS pada kuartal tersebut.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement