Saham emiten bank kakap lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), juga membukukan net sell jumbo Rp1,2 triliun di pasar reguler yang turut membuat harga saham perseroan anjlok 6,92% selama Juni.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), terkena net sell Rp594,7 miliar di pasar reguler. Selama Juni, harga saham BBNI anjlok cukup dalam, mencapai 11,30%.
Apabila menilik data historis, ‘boncosnya’ IHSG selama Mei (- 1,11%) dan Juni (-3,32 %) berpeluang berbalik menjadi positif pada Juli. Kendati, memang dengan banyak catatan terkait sentimen eksternal.
Secara musiman (seasonality), Juli—bersama Desember dengan ‘window dressing’-nya—sering menjadi bulannya IHSG. Maksudnya, IHSG cenderung menghijau selama bulan tersebut.
Menurut data historis, dalam 20 tahun terakhir (2002-2021), IHSG berhasil menguat sebanyak 16 kali dan hanya empat kali melemah (2002, 2008, 2013, dan 2015) sepanjang Juli. Dus, rerata kenaikan IHSG selama Juli dalam 20 tahun mencapai 2,71%.