Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10%, serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusi dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perseroan.
“Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95% kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang,” ungkap Irfan.
Adapun, kinerja operasional GIAA secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59% atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang.
Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada Semester 1 yang mencapai 2.177.034 penumpang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285% dengan total 218.734 penumpang.
“Kami optimistis kinerja usaha secara konsisten dapat terus menunjukan pertumbuhan positif pada kuartal IV mendatang, khususnya dengan melihat demand penumpang yang terus kami optimalkan, melalui akselerasi program restorasi armada untuk memaksimalkan tingkat keterisian jelang periode peak season libur akhir tahun ini," ungkap Irfan.