sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BREN Masih ARA di Hari Kedua, Prajogo Pangestu Makin Tajir Melintir

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
10/10/2023 11:02 WIB
aham emiten energi panas bumi milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (10/10).
BREN Masih ARA di Hari Kedua, Prajogo Pangestu Makin Tajir Melintir. (Foto: MNC Media)
BREN Masih ARA di Hari Kedua, Prajogo Pangestu Makin Tajir Melintir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham emiten energi panas bumi (geotermal) milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (10/10/2023) pasca listing di bursa pada Senin (9/10).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BREN naik hingga batas auto rejection atas (ARA) 24,62 persen di level Rp1.215 per lembar saham pada pukul 10.23 WIB.

Saham BREN sebelumnya juga terbang hingga ARA usai resmi mencatatkan saham perdana hari ini, Senin (9/10).

Selama dua hari, saham BREN sudah terbang 55,77 persen.

Pada hari ini, saham BREN langsung dibuka ARA 25 persen ke Rp975 per saham dengan nilai transaksi Rp20,42 miliar dan volume 20,94 juta saham.

Sebelumnya, berdasarkan prospektus, BREN menawarkan 4,01 miliar lembar saham baru kepada publik dengan harga perdana Rp780 per lembar saham. Jumlah saham yang ditawarkan setara 3,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Sementara total saham yang dicatatkan mencapai 133.786.220.000 saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp104,35 triliun.

Kekayaan Prajogo Pangestu Bertambah

Harta taipan Prajogo Pangestu meroket sepanjang tahun ini imbas naiknya kinerja saham, TPIA, BRPT, CUAN hingga BREN. Mengutip data Forbes Real Time Billionaire Index per hari ini, harta Prajogo tercatat sebesar USD10,3 miliar atau setara Rp161,93 triliun (Kurs Rp15.721 per USD).

Angka ini meroket tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana harta konglomerat asal Kalimantan ini hanya sejumlah USD5,6 miliar di tahun lalu. Artinya, harta Prajogo naik 84 persen hanya dalam setahun saja. (Lihat grafik di bawah ini.)

Prajogo adalah putra seorang pedagang karet yang memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970an. Perusahaan pertamanya adalah Barito Pacific Timber, yang go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di BEI dengan kode emiten TPIA.

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negeri ini.

Melalui CUAN, Prajogo menjajal peruntungan di bisnis batu bara dan mencatatkan perdana sahamnya pada Maret 2023.

Dalam IPO BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menggenggam 64,67 persen saham perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi tersebut. Disusul Green Era Energy Pte Ltd mencapai 23,60 persen. Selanjutnya ada Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Fund masing-masing sebanyak 4,36 persen, sebagaimana tersaji dalam data BEI, Senin (9/10).

Hingga berakhirnya masa IPO, jumlah pemegang saham BREN mencapai 58.557 pihak, termasuk pemegang saham pengendali.

Berbeda nasib, saham induk BREN, Barito Pacific Tbk (BRPT), malah turun 1,94 persen ke Rp1.265 per saham. Penurunan ini melanjutkan penurunan pada perdagangan kemarin sebesar 4,8 persen.

Saham sister company BREN, pemilik petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik tipis 0,37 persen ke level Rp2.700. Sementara Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bergerak sideways pada perdagangan sesi I hari ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement