sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bukan Omicron, Koreksi IHSG Hari Ini Disebabkan Aksi Profit Taking

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
24/01/2022 13:48 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan, bahkan hampir menyentuh 1 persen pada sesi pertama perdagangan siang ini Senin (24/1).
Bukan Omicron, Koreksi IHSG Hari Ini Disebabkan Aksi Profit Taking. (Foto: MNC Media)
Bukan Omicron, Koreksi IHSG Hari Ini Disebabkan Aksi Profit Taking. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan, bahkan hampir menyentuh 1 persen pada sesi pertama perdagangan siang ini Senin (24/1). Salah satu penyebabnya diduga berasal dari aksi profit taking investor.

Technical Analyst Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah, memaparkan sejauh ini pergerakan indeks acuan utama masih dibayangi penurunan indeks bursa global, khususnya Wall Street yang menunjukkan ada sinyal bearish. Data pasar modal Amerika Serikat akhir pekan lalu menunjukkan Dow Jones Industrial Average (DJI) anjlok -1,30%, S&P500 (SPX) turun -1,89&, dan Nasdaq (IXIC) jatuh -2,72%.

Secara teknikal, koreksi IHSG pada sesi pertama Senin (24/1) sebesar -0,95% di 6.662,67, dinilai merupakan area wajar bagi indeks yang masih akan bergerak sideways selama belum mampu melewati resistance jangka panjang di 6.700 - 6.750 dan support jangka menengah di 6.500-6.550.

"Jika IHSG gagal bertahan di area support 6,500 maka akan memicu koreksi (sinyal bearish awal) untuk tren jangka menengah dengan potensi penurunan di area MA 200 D (per pentutupan 21 Januari 2021 berada dikisaran 6,220)," kata Hadiyansyah, Senin (24/1/2022).

Dari segi fundamental, Head of Technical Analyst PT BNI Sekuritas Andri Zakarias meyakini varian Omicron bukan merupakan katalis negatif bagi pergerakan indeks. Hingga Senin (24/1), Kementerian Kesehatan melaporkan total kasus varian Omicron mencapai 1.626, yang sebagian besar merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).

"Isu Omicron saya pikir masih belum terpengaruh ke indeks, polanya sama seperti saat indeks terkena badai Delta di Juli-Agustus. Jadi (penurunan) masih sebatas konsolidasi," tutur Andri kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Senin (24/1/2022).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement