Dari sisi produksi, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga menorehkan angka positif, yaitu sebesar 2.397,2 GWh atau naik 7,7% secara tahunan. Sementara itu, total utang perseroan berkurang dari USD935 juta menjadi USD731 juta, dengan utang bersih menurun drastis menjadi hanya USD66,95 juta. Dengan begitu, debt to equity ratio (DER) juga berkurang menjadi 39% dari akhir tahun 2022 yang sebesar 75%.
Pencapaian yang baik ini, kata Nelwin, menunjukkan bahwa perseroan telah berhasil mengelola keuangan dengan baik.
Lebih lanjut, PGEO akan terus memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal, serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi hijau dan masyarakat Indonesia.
(DES)