IDXChannel – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan perombakan mayor (major rebalancing) indeks LQ45 pada 31 Juli mendatang. Saham emiten tambang Grup Bakrie dan Grup Salim hingga raksasa rokok diprediksi akan masuk ke indeks elite tersebut.
“Estimasi pengumuman [rebalancing] akan diterbitkan pada minggu depan dan efektif per penutupan pasar di perdagangan 31 Juli 2023,” jelas IndoPremier Wealth Management dalam keterangan tertulis, dikutip IDXChannel, Jumat (21/7).
Menurut perhitungan IndoPremier Wealth Management, emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang saat ini dikendalikan bersama oleh Grup Bakrie dan Grup Salim, dan anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) potensial masuk ke indeks yang berisikan 45 saham likuid dengan fundamental solid tersebut.
Nama lainnya adalah emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM), emiten tambang batu bara Grup Adaro PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), pemain telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT), dan peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sementara, nama-nama yang berpotensi keluar dari LQ45 adalah emiten tambang BUMN PT Timah Tbk (TINS), emiten obat-obatan herbal PT Industri Jamur dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), emiten media Grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) beserta sang induk PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Selanjutnya, emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan emiten petromikimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Menurut keterangan tertulis IndoPremier Wealth Management, perhitungan saham potensial masuk dan keluar tersebut “dengan asumsi memperhatikan likuiditas transaksi selama 1Q-2Q [kuartal I-kuartal II] 2023.”
Merespons kabar rebalancing di atas, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, potensi dimasukkannya kembali Bumi Resources ke dalam indeks LQ45 akan menjadi sesuatu yang baik buat perusahaan.
“Penerimaan kembali [BUMI] ke LQ45 setelah beberapa tahun akan menjadi perkembangan yang disambut baik dan bukti transformasi perusahaan,” kata Dileep kepada IDXChannel, Jumat (21/7).
Informasi saja, Indeks LQ45 mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini biasanya menjadi salah satu acuan investor, termasuk investor institusi (manajer investasi, misalnya). (ADF)