Proyeksi Kinerja di 2024
Sebelumnya, Dileep menjelaskan terkait kinerja operasional Bumi dan prospek di tahun ini.
Dileep bilang, saat dihubungi IDXChannel, 13 Februari lalu, usai mengalami lonjakan di 2022, yang dia sebut “tahun yang tidak biasa, sebuah penyimpangan,” seiring harga batu bara melampaui USD400 per ton di tengah seretnya pasokan, sektor batu bara mengalami tekanan di 2023 ketika harga si batu hitam mulai mengalami normalisasi seiring kelebihan pasokan.
“Bumi memperkirakan 2024 akan menjadi tahun yang jauh lebih superior dibandingkan tahun 2023,” ujarnya.
Masih menurut pemaparan Dileep, selama tahun fiskal (FY) 2022, Bumi memproduksi 70MT (metrik ton) batu bara, di FY 2023 sekitar 78MT.
Sementara, pada FY 2024 Bumi memperkirakan produksi lebih tinggi 4%-5% dibandingkan FY 2023.