Analis menilai langkah tersebut menunjukkan ada keberpihakkan otoritas tertinggi China dalam merespons kondisi ekonomi negaranya yang sedang dirundung varian Omicron.
"Dampak atas risiko Omicron akan terlihat pada data Januari-Februari, mengingat lockdown paling parah dimulai pada Desember," kata ekonomi senior Union Bancaire Privee, Carlos Casanova, dilansir Reuters, Senin (17/1/2022).
Sementara dari Jepang, agenda pertemuan kebijakan Bank of Japan (BOJ) minggu ini akan membicarakan ihwal revisi prospek pertumbuhan dan inflasi. Sebuah sumber menyebutkan ada pembicaraan mengenai kapan sebaiknya dilakukan kenaikan suku bunga.
(SANDY)