Dalam sepekan terakhir, bursa Asia mayoritas juga mengalami penurunan dengan Hang Seng turun paling tajam sebesar 3,73 persen. Sementara Nikkei 225 turun 0,76 persen dalam sepekan terakhir.
Penurunan indeks Hang Seng didukung oleh data ekonomi China yang mengecewakan. Indeks harga konsumen China turun sebesar 0,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Oktober 2023.
Penurunan ini lebih buruk dari perkiraan penurunan sebesar 0,1 persen dan tingkat suku bunga tetap tak berubah yang menandakan bahwa perekonomian terbesar kedua di dunia ini telah kembali ke mode deflasi.
Sementara indeks Shanghai Composite tertekan karena adanya aksi jual investor di pasar global yang didorong oleh kenaikan imbal hasil Treasury dan pernyataan hawkish dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut mengatakan bahwa The Fed “tidak yakin” bahwa pengaturan moneter cukup ketat untuk mencapai target inflasi 2 persen secara berkelanjutan.