Indeks KOSPI Korea Selatan melemah 2,1 persen, sementara indeks Australia turun 0,5 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,6 persen.
Melansir dari Reuters, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap China mulai 1 November. Namun, nada bicaranya akhir pekan lalu terdengar lebih lunak. Ia menuliskan bahwa ‘semuanya akan baik-baik saja’ dan AS tidak ingin menyakiti China.
Beijing pada Minggu membela kebijakan pembatasan ekspor unsur tanah jarang dan peralatan sebagai respons atas tindakan agresif AS, tetapi tidak mengenakan tarif baru terhadap produk-produk AS.
“Kami memperkirakan penyelesaian akhir adalah perpanjangan jeda tarif saat ini melewati 10 November, disertai beberapa konsesi baru yang terbatas dari kedua pihak,” tulis Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dalam sebuah catatan.
“Namun, langkah kebijakan terbaru menunjukkan rentang kemungkinan hasil yang lebih luas dibandingkan perundingan sebelumnya, dengan peluang konsesi lebih besar, tetapi juga risiko pembatasan ekspor baru dan tarif lebih tinggi secara substansial, setidaknya sementara.”