Setelah serangkaian keputusan bank sentral baru-baru ini, pekan ini cenderung lebih tenang dengan hanya beberapa risalah pertemuan yang dijadwalkan. Tidak ada pidato dari Federal Reserve (The Fed), dan data AS dianggap kurang penting.
Namun, tema besar masih sama, di mana dolar AS tetap kuat didukung oleh ekonomi yang relatif tangguh dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.
Hal ini menjadi beban bagi komoditas dan emas serta tantangan bagi negara-negara pasar berkembang yang harus melakukan intervensi untuk mencegah mata uang mereka melemah terlalu tajam, yang dapat memicu inflasi domestik.
Analis BofA mencatat, meskipun S&P 500 naik 23 persen sepanjang tahun, jika 12 perusahaan terbesar dikeluarkan, kenaikannya hanya 8 persen. Mereka memperingatkan konsentrasi ekstrem ini bisa menjadi kerentanan menjelang 2025.
Wall Street menguat pada Jumat setelah data inti inflasi AS menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan, sebesar 0,11 persen. Data ini memberikan sedikit penawar terhadap sikap hawkish The Fed sebelumnya.