sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Kompak Merah Dibayangi Konflik Israel-Palestina

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
16/10/2023 11:49 WIB
Sebagian besar bursa saham Asia mengalami penurunan pada perdagangan awal pekan, Senin (16/10/2023).
Bursa Asia Kompak Merah Dibayangi Konflik Israel-Palestina. (Foto: MNC Media)
Bursa Asia Kompak Merah Dibayangi Konflik Israel-Palestina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebagian besar bursa saham Asia mengalami penurunan pada perdagangan awal pekan, Senin (16/10/2023).

Indeks Nikkei Jepang memimpin pelemahan di tengah kekhawatiran sebelum data inflasi utama negeri Sakura diumumkan minggu ini.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,89 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,39 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan juga turun 1,3 persen, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,28 persen pada pukul 10.57 WIB mengutip data Google Finance. (Lihat grafik di bawah ini.)

Indeks Shanghai Composite China juga turun 0,4 persen dan indeks Strait Times Singapuran Turun 0,6 persen. Sementara indeks S&P ASX 200 Australia juga melemah 0,32 persen pada pukul yang sama.

Melemahnya pasar Asia awal pekan masih didorong sentimen konflik Timur Tengah yang melibatkan Israel dan Palestina.

Pasar tetap khawatir atas meluasnya konflik Israel-Hamas ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas, saat Israel bersiap untuk melakukan serangan darat di Jalur Gaza.

Namun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antonty Blinken mengatakan bahwa negara-negara Arab tidak menginginkan konflik tersebut meluas.

Tetap saja, minat investor terhadap aset berisiko nampaknya tetap lemah. Ini karena investor juga mendapat tekanan dari kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS, menyusul angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan minggu lalu.

Kini, investor nampaknya kembali ke instrumen safe-haven seperti emas. Pagi ini, harga emas juga masih menunjukkan penguatan imbas konflik Israel-Palestina. Emas diperdagangkan di kisaran USD 1.921,4 per troy ons pada awal pekan. Meskipun menurun tipis 0,6 persen, namun angka ini masih membalikkan kerugian yang sempat dialami beberapa waktu lalu.

Emas naik di atas USD1.920 per troy ons pada Jumat pekan lalu. Kenaikan ini mengurangi penurunan sebelumnya, yang terangkat oleh perpindahan ke aset-aset safe-haven, karena ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel menyerukan warga sipil untuk meninggalkan Kota Gaza.

Di Asia, pemulihan ekonomi di China masih menjadi perhatian investor. Sentimen terhadap China tetap disorot karena minggu ini pasar menanti data Produk Domestik Bruto (PDB) negeri Tirai Bambu. PDB China diperkirakan akan menunjukkan pelemahan pertumbuhan lanjutan.

People's Bank of China juga akan memutuskan loan prime rates minggu ini, meskipun tampaknya ada perubahan setelah PBOC mempertahankan suku bunga pinjaman jangka menengah tidak berubah.

Namun, media pemerintah mengatakan pada hari ini bahwa lebih banyak penurunan suku bunga oleh PBOC masih mungkin terjadi tahun ini. Pasalnya, Beijing mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi melambat secara substansial meskipun ada pencabutan lockdown akibat Covid-19.

Data aktivitas bisnis yang dirilis sebelumnya pada Oktober juga memberikan gambaran suram mengenai ekonomi terbesar di Asia ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement