Namun, arah pergerakan pasar cenderung menguat menjelang rilis data ekonomi yang tertunda dan diperkirakan menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap tumbuh solid pada kuartal ketiga.
Konsensus memperkirakan pertumbuhan tahunan sebesar 3,2 persen, antara lain ditopang oleh penurunan tajam impor setelah sebelumnya melonjak menjelang pemberlakuan tarif.
Meski demikian, analis BofA mengingatkan adanya sinyal kewaspadaan. Mereka mencatat indikator sentimen investor versi BofA telah masuk ke wilayah sangat bullish di level 8,5, yang kerap menjadi pertanda pembalikan arah pasar.
“Pembacaan di atas 8,0 sering kali mendahului koreksi, dengan saham global turun median 2,7 persen dalam dua bulan berikutnya, dengan tingkat akurasi 63 persen,” tulis BofA dalam catatannya, dikutip Reuters.BofA menambahkan, “Data sentimen memperkuat sinyal kehati-hatian ini: Survei Fund Manager menunjukkan sentimen paling bullish dalam tiga setengah tahun terakhir, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga, tarif, dan pajak.”
Untuk sementara, kekhawatiran tertinggal dari reli (fear of missing out/FOMO) tampak lebih dominan. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,2 persen, sementara kontrak berjangka Nasdaq menguat 0,3 persen.