Namun, pada akhir pekan lalu, Ishiba bersikap lebih akomodatif dengan mengatakan bahwa kebijakan moneter "harus tetap mendukung" mengingat kondisi ekonomi saat ini.
"Ishiba telah mendukung niat BoJ untuk menormalkan kebijakan moneter, meskipun belum jelas mengenai kecepatan dan waktunya," kata ekonom HSBC Jun Takazawa.
"Jika langkah-langkah stimulus tambahan terlaksana, ini juga kemungkinan akan memperkuat tren pemulihan dalam pengeluaran, yang pada gilirannya memperkuat keyakinan BoJ untuk menaikkan suku bunga secara bertahap," ujarnya.
"Secara keseluruhan, kami melihat prospek yang konstruktif untuk Jepang,” tutur Takazawa.
Indeks KOSPI Korea Selatan juga turun 0,95 persen.
Serangan Israel yang terus berlanjut di Lebanon menambah ketidakpastian geopolitik, meskipun harga minyak tetap tertekan oleh risiko peningkatan pasokan.